Temu Bisnis (Business Matching)
Pembiayaan & Ekspor
Pra business-matching
April 2022
Selebrasi business matching
14 Mei 2022
One-on-one meeting
15 Mei 2022
UMKM memiliki peran strategis pada perekonomian, diantaranya kontribusi pada PDB, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor non migas. Memperhatikan hal itu, Pemerintah melalui 18 K/L melakukan program pengembangan UMKM yang berjumlah 65,5 juta di seluruh Indonesia (Menkop UKM & BCG Consulting : 2020).
Namun demikian, pengembangan UMKM di Indonesia tidak lepas dari permasalahan, diantaranya akses pembiayaan dan pemasaran, khususnya ekspor. Dari sisi pembiayaan, banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya, yang disebabkan tidak mempunyai/ tidak cukup agunan atau keterbatasan akses informasi ke perbankan dan skim pembiayaan yang cocok untuk skala usahanya. Di sisi lain, perbankan juga membutuhkan informasi tentang jenis usaha maupun komoditas yang potensial untuk dibiayai. Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan bahwa pembiayaan UMKM di Indonesia masih relatif terbatas, yaitu sebesar 30,5% UMKM terhubung ke pembiayaan perbankan dan 6,1% UMKM terhubung ke pembiayaan fintech/ Lembaga Keuangan Non Bank (LNKB).
Perihal permasalahan akses pasar UMKM, disebabkan keterbatasan informasi dan literasi UMKM pada selera pasar luar negeri. Memperhatikan hal tersebut, Bank Indonesia memfasilitasi business matching yang mempertemukan UMKM dengan Lembaga pembiayaan dan potential buyer dari luar negeri. Kebijakan program pengembangan UMKM di Bank Indonesia dilakukan berdasarkan 3 pilar kebijakan, yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan. Business matching merupakan salah satu realisasi kebijakan pilar pembiayaan bagi UMKM.
Berdasarkan survei Harvard Business Review, 79% pelanggan mengatakan bahwa pertemuan tatap muka adalah cara paling efektif untuk menjual produk maupun ke klien baru dan 89% setuju bahwa deal business membutuhkan pertemuan tatap muka. Business matching menjadi media bertemunya UMKM dengan akses pembiayaan dan pengembangan usaha lainnya.
Peserta business matching KKJ terdiri dari agregator, importir, dan perbankan. UMKM yang diikutsertakan dalam business matching KKJ adalah UMKM mitra BI Jabar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan stakeholders. Melalui business matching ini, diharapkan UMKM dapat memperluas relasi bisnis dalam upaya peningkatan akses pasar, khususnya akses pasar ekspor, serta akses pembiayaan untuk peningkatan skala usahanya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendiseminasikan dan mengimplementasikan program fasilitasi akses pasar dan akses keuangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya mendorong UMKM yang berdaya saing untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain itu, business matching juga memberikan edukasi kepada UMKM perihal skema pembiayaan yang tepat dan mekanisme ekspor untuk meningkatkan skala usahanya.
Kegiatan business matching mencakup (1) pra business matching , (2) one-on-one meeting, dan (2) selebrasi business matching. Rangkaian agenda business matching dilakukan secara virtual dan hybrid. Kegiatan pra business matching merupakan edukasi dari lembaga pembiayaan bank maupun non bank kepada UMKM. Pelaksanaan one-on-one meeting dilakukan untuk UMKM terpilih (UMKM binaan BI, mitra, dan K/L lainnya) dengan lembaga pembiayaan maupun potential buyer. Kegiatan selebrasi merupakan pemutaran video penandatanganan kesepakatan ekspor dan pembiayaan, diberikan kepada UMKM yang telah berhasil memperoleh pembiayaan maupun melakukan ekspor.