Pada tanggal 8 Februari 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat (KPwBI Jabar) menorehkan kembali sebuah capaian membanggakan melalui pelepasan ekspor perdana salah satu UMKM binaannya, CV. Kahla Global Persada. Peristiwa ini bukan sekadar seremoni pengiriman barang ke luar negeri, melainkan simbol dari terwujudnya visi Bank Indonesia dalam mendorong penguatan ketahanan ekonomi daerah berbasis inklusi, digitalisasi, dan ekspansi pasar global, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam suasana yang penuh haru dan optimisme, CV. Kahla Global Persada, yang bergerak di bidang produk makanan olahan sehat berbasis herbal dan rempah khas Nusantara, secara resmi melepas pengiriman ekspor ke pasar Asia Timur, tepatnya ke Jepang. Produk yang diekspor berupa healthy instant drink berbahan dasar jahe merah dan rempah pilihan yang telah mendapatkan sertifikasi halal dan izin edar internasional, hasil dari pembinaan intensif yang dilakukan bersama KPwBI Jabar dan mitra strategisnya.
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia memiliki mandat yang lebih luas dari sekadar menjaga stabilitas nilai rupiah. Salah satu pilar penting dalam mendukung ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional adalah penguatan sektor riil, yang diwujudkan antara lain melalui program pengembangan UMKM. KPwBI Jabar secara konsisten menjalankan fungsi ini melalui program-program pemberdayaan, pelatihan, kurasi produk, fasilitasi promosi, hingga perluasan akses pasar ekspor.
CV. Kahla Global Persada adalah salah satu dari lebih 50 UMKM binaan KPwBI Jabar yang telah melalui proses pembinaan berjenjang, mulai dari penguatan kapasitas manajerial, pendampingan kualitas produk, penerapan standar internasional, hingga koneksi dengan agregator dan buyer luar negeri. Pelepasan ekspor ini merupakan hasil nyata dari ekosistem pembinaan UMKM yang terintegrasi dan berorientasi pada hasil (result-based approach).
Dalam konteks ini, KPwBI Jabar tidak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai akselerator transformasi UMKM menuju skala usaha yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. Sinergi erat dengan pemerintah daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bea Cukai, lembaga pembiayaan, serta asosiasi eksportir menjadi kunci keberhasilan yang tidak dapat dipisahkan.
Didirikan pada tahun 2020 oleh sekelompok pemuda kreatif asal Bandung, CV. Kahla Global Persada memulai usahanya dari dapur rumah tangga dengan produk minuman herbal instan yang dikemas secara sederhana. Pandemi COVID-19 menjadi tantangan sekaligus momentum bagi Kahla untuk memperkuat visi menghadirkan produk sehat dan alami yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat modern.
Berbagai pelatihan dan pendampingan dari KPwBI Jabar membentuk landasan transformasi Kahla, dari segi branding, kemasan, pengelolaan keuangan, hingga kesiapan menghadapi pasar ekspor. Tak hanya itu, Kahla juga terlibat aktif dalam program onboarding UMKM digital, yang menjadi bagian dari upaya digitalisasi UMKM untuk meningkatkan efisiensi produksi, distribusi, serta promosi melalui kanal digital seperti e-commerce dan media sosial.
Produk unggulan Kahla akhirnya berhasil mencuri perhatian buyer dari Jepang dalam ajang Trade Expo Indonesia 2024 yang diikuti KPwBI Jabar bersama UMKM binaannya. Setelah melalui proses negosiasi, uji mutu produk, dan kelengkapan dokumen ekspor, kontrak pengiriman batch pertama pun berhasil ditandatangani pada akhir tahun 2024. Momen pelepasan ekspor pada 8 Februari 2025 ini menjadi kulminasi dari seluruh kerja keras yang telah dilakukan bersama.
Pelepasan ekspor UMKM seperti yang dilakukan CV. Kahla Global Persada membawa implikasi ekonomi yang sangat signifikan, baik dalam skala mikro maupun makro. Dari sisi mikro, ekspor membuka peluang peningkatan omzet usaha, penyerapan tenaga kerja, dan daya saing produk lokal. CV. Kahla Global Persada sendiri mencatatkan kenaikan permintaan sebesar 300% setelah masuk ke pasar ekspor, serta membuka lapangan kerja baru di bidang produksi dan logistik.
Dari sisi makroekonomi, ekspor UMKM berperan dalam mendukung surplus neraca perdagangan, stabilitas nilai tukar rupiah, serta penguatan struktur ekonomi yang lebih inklusif dan tangguh. Partisipasi UMKM dalam ekspor menjadi indikator penting bagi keberhasilan hilirisasi ekonomi dan pergeseran struktur produksi dari berbasis komoditas ke produk bernilai tambah tinggi.
Bank Indonesia meyakini bahwa dengan meningkatnya kontribusi UMKM dalam ekspor nasional, akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan. Inilah semangat yang terus digaungkan dalam berbagai program pembinaan UMKM oleh seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah, termasuk Jawa Barat.
Bank Indonesia menyadari bahwa pelepasan ekspor bukanlah titik akhir, melainkan titik awal dari perjalanan panjang UMKM menuju globalisasi usaha. Untuk itu, KPwBI Jabar telah menyiapkan roadmap pengembangan berkelanjutan bagi UMKM ekspor seperti Kahla, mencakup:
Melalui pendekatan ini, diharapkan CV. Kahla Global Persada dan UMKM sejenis dapat tumbuh menjadi eksportir tangguh yang mampu bersaing di pasar global secara jangka panjang.
Pelepasan ekspor CV. Kahla Global Persada pada 8 Februari 2025 adalah bukti nyata bahwa UMKM Indonesia memiliki kapasitas dan potensi besar untuk menjadi pemain global. Bank Indonesia, melalui peran aktifnya dalam pembinaan dan fasilitasi UMKM, berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem yang mendukung ekspor UMKM di seluruh wilayah.
KPwBI Jawa Barat mengajak seluruh pemangku kepentingan—baik pemerintah daerah, lembaga keuangan, akademisi, maupun masyarakat luas—untuk bersama-sama membangun sinergi yang berkelanjutan dalam mendorong UMKM naik kelas. Karena di balik setiap produk lokal yang menembus pasar internasional, tersimpan harapan besar bagi kemajuan ekonomi bangsa.
Semoga keberhasilan CV. Kahla Global Persada menjadi inspirasi dan motivasi bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi, berkembang, dan mendunia.